RUMAH SAINS ILMA

Jalan TPU Parakan No. 148
Pamulang - Tangerang Selatan
Banten
Telp. 021-32042545


- akan tiba saatnya berpikir ilmiah menjadi budaya bangsa ini

Petuah Minggu Ini :

"Obat penawar terbaik dari segala jenis kegagalan adalah : coba lagi"

- tak ingat, siapa yang pertama kali menyampaikan petuah ini

Kamis, 13 November 2008

Kembang Teleng

Di pekarangan rumahku tumbuh sejenis pohon merambat yang tak cantik. Berantakan. Bunganya berwarna biru tua. Indah dan selalu muncul setiap hari. Orang mengenalnya dengan banyak nama. Di Jakarta dan sekitarnya ia disebut kembang atau bunga teleng (Clitoria ternatea). Di dalam Bahasa Inggris disebut Butterfly Pea. Masyarakat betawi sudah lama menggunakannya untuk membuat mata bayi menjadi jernih. Aku tak tahu bagaimana kebiasaan itu bermula. Barangkali saja dulu orang betawi berharap mata bayi mereka berwarna biru seperti mata orang Belanda, sehingga ditetesi dengan cairan bunga teleng yang berwarna biru.

Warna biru itu berasal dari senyawa kimia yang disebut dengan antosianin, yang memang baik untuk mata. Senyawa ini terdapat pula di berbagai jenis buah (di antaranya blueberry), bunga (contohnya kembang sepatu) dan juga sayur (kol ungu dan lain-lain).

Sebentar saja kembang teleng direndam di dalam air panas, maka antosianin yang berwarna biru itu akan larut di dalam air. Cairan biru ini adalah cairan ajaib. Jika dicampur dengan cuka, air perasan jeruk nipis, atau asam lainnya ia akan berubah menjadi merah. Jika dicampur dengan larutan deterjen atau larutan soda kue ian akan berubah menjadi hijau.

Di dalam kimia, zat seperti antosianin ini dikenal dengan nama indikator. Yaitu suatu zat yang dipergunakan untuk mengenali apakah suatu bahan tergolong asam atau basa.

Tidak ada komentar: