RUMAH SAINS ILMA

Jalan TPU Parakan No. 148
Pamulang - Tangerang Selatan
Banten
Telp. 021-32042545


- akan tiba saatnya berpikir ilmiah menjadi budaya bangsa ini

Petuah Minggu Ini :

"Obat penawar terbaik dari segala jenis kegagalan adalah : coba lagi"

- tak ingat, siapa yang pertama kali menyampaikan petuah ini

Rabu, 10 Maret 2010

Koin Logam Dingin

Mengapa koin logam yang sudah beberapa waktu dibiarkan di udara terbuka akan terasa dingin jika kita sentuhkan ke permukaan kulit kita? Ayo, eksplorasikan berbagai kemungkinan jawabannya bersama anak-anak. Ini kesempatan bagi mereka untuk menambah pengalaman melakukan kerja ilmiah. Ayo, Main Sains!

Selasa, 09 Maret 2010

Daun Ilalang Yang Menggulung

Mengamati, bertanya dan mencoba mencari jawaban dari pertanyaan itu adalah bagian penting dari upaya kita membangun cara berpikir ilmiah. Pengamatan itu tidaklah mesti berupa sesuatu yang besar, melainkan bisa juga sesuatu yang sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah seperti yang berikut ini.
Ajak anak-anak untuk keluar rumah mencari daun ilalang. Petik daun ilalang itu dan bawa pulang ke rumah untuk diamati. Potong atau gunting daun ilalang itu sepanjang kira-kira 10 cm, dan biarkan. Setelah sekitar 15-30 menit, daun itu menggulung. Anda mungkin tahu sebabnya, tapi cobalah tanyakan kepada anak atau siswa Anda. Biarkan mereka menyusun jawaban. Apa saja. Sudah itu berikan tantangan baru : bagaimana caranya agar daun ilalang yang dipetik itu tidak menggulung? Buktikan dengan percobaan. Jika sudah berhasil, tantang lagi. Adakah cara lain?

Ayo, Main Sains!

Eksperimenku di Majalah Ummi

Mulai terbitan Maret 2010, Majalah Ummi disertai sisipan yang berbicara soal pendidikan anak. Salah satu isinya adalah Eksperimenku bersama rumah sains ilma, yang berisikan eksperimen sains sederhana yang dapat dilakukan oleh anak-anak di rumah. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu upaya lagi untuk membuat sains semakin dekat dengan dunia anak-anak Indonesia.

Program Ilma

Bagi teman-teman yang ingin mengetahui apa saja program dari rumah sains ilma, tolong kirimkan alamat emailnya ke bang_muzi@yahoo.com.au. Nanti kami akan kirim email balik yang menceritakan apa saja program dari rumah sains ilma

Senin, 15 Februari 2010

The amazing journey of the green turtles of Brazil

The warm sandy beaches of Brazil is the home of the green turtles. When the time comes to lay their eggs, the female turtles accompanied by their faithful males, swim nearly 2,250 kilometres to the tiny Ascension islands in the middle of the Atlantic Ocean. When they reach this tiny island, the male turtles remain in water.
The female turtles go ashore, lay their eggs and bury them in sand. This done, the
female turtles then hurry back into water and start their return journey to their homes in Brazil. The eggs hatch in due course and the infant turtles swim to the unknown beaches of Brazil!

Questions Questions Questions
This journey of the green turtle raises many questions. There are miles of warm beaches in Brazil. Yet, the green turtles go to the cold isolated small beaches of
Ascension Islands. Why?
How do they find this tiny island? How can they navigate to the exact place while swimming in the dark?
How do the newborn turtles find their way to the Brazilian shore that they have never seen? This mystery is part of the amazing diversity of life on earth. Such mysteries have a biological basis.

source : LEARNING SCIENCE Part 4 - Biology and Life, by Indumati Rao and C. N. R. Rao

Dialog kecilku hari ini

Tak seperti biasanya, hari ini saya ketiban rejeki menjadi fasilitator ekskul sains di sebuah SD di wilayah Karang Tengah, Lebak Bulus Jakarta Selatan. Sebuah aktivitas yang sudah amat jarang saya lakukan oleh karena sudah saatnyalah saya diganti oleh para anak muda.
Pada akhir kegiatan anak-anak diminta untuk menyelesaikan tantangan berupa kuis. Salah satu dari tantangan itu ialah membuat pertanyaan. Seperti biasa, tantangan yang satu ini dirasa paling sulit oleh anak-anak. Boleh jadi ini sebuah cerminan, bahwa bertanya belumlah menjadi ketrampilan yang diasah dengan baik oleh pendidikan di sekolah maupun di rumah.
Lalu dialog terjadi antara saya dan seorang anak perempuan, kelas 2 SD
anak : aku tidak bisa membuat pertanyaan
saya : kamu boleh bertanya apa saja. yang paling mudah saja
anak : ngga bisa
saya : wah, ternyata lebih susah buat pertanyaan daripada menjawab ya?
anak : iya
saya : bagaimana dengan Bapak dan Ibu guru yang mesti membuat pertanyaan ya?
anak : hmmh, aku nggak mau jadi guru. aku mau jadi dokter
saya : dokter perlu bertanya apa nggak?
anak : perlu
saya : jadi perlu nggak kamu berlatih bertanya supaya nanti jadi dokter yang hebat?
anak : he he. iya iya (sambil tertawa)

tak lama kemudian, ia sudah berhasil membuat pertanyaan!

Bunga Liar di Tepi Pantai

Salah satu kebiasaanku ialah membawa peralatan sains sederhana jika keluar kota. Tak terkecuali ketika kami sekeluarga berlibur ke Ujung Genteng Sukabumi, pada musim libur akhir tahun kemarin.
Pagi hari, ketika berjalan meyusuri pantai, aku menjumpai sejenis tanaman liar merambat dengan bunga berwarna merah ungu. Perasaanku memperkirakan bahwa ada "sesuatu" yang bernilai sains pada bunga itu. Segera kupetik sejumlah kuntum bunga untuk dibawa ke penginapan.
Langkah pertama kucoba melarutkannya di air biasa. Ternyata tak larut. Kemudian kuganti dengan alkohol. Berhasil. Segera saja aku memperoleh cairan berwarna merah ungu. Sesudah itu kucampur cairan itu dengan larutan soda kue. Warna berubah menjadi hijau. Kucampur dengan larutan asam sitrat, warnanya menjadi merah cerah. Benar perkiraanku. Ekstrak bunga liar itu berfungsi sebagai indikator asam basa. Hasil ini menjadi tambahan semangat dari obsesi lamaku : menyusun eksperimen sains berbasiskan kekayaan lokal. Supaya semua anak Indonesia bisa bermain sains dengan bahan yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan mereka. Ayo, main sains!