RUMAH SAINS ILMA

Jalan TPU Parakan No. 148
Pamulang - Tangerang Selatan
Banten
Telp. 021-32042545


- akan tiba saatnya berpikir ilmiah menjadi budaya bangsa ini

Petuah Minggu Ini :

"Obat penawar terbaik dari segala jenis kegagalan adalah : coba lagi"

- tak ingat, siapa yang pertama kali menyampaikan petuah ini

Selasa, 23 Desember 2008

Apa benda tidak bisa jatuh di ruang hampa udara?

Minggu, 21 Desember 2008 saya menjadi juri lomba sains tingkat SMP di Pontianak. Ada banyak pelajaran yang dapat dipetik dan menjadi hikmah bagi masa-masa mendatang. Beberapa di antaranya akan saya sampaikan di blog ini.

Pertama yang hendak saya ceritakan adalah mengenai pertanyaan yang berkaitan tentang apa yang terjadi jika dua benda berbeda massa dilepaskan di ruang hampa udara. Satu kelompok peserta menjawab : benda tidak bisa jatuh di ruang hampa udara.

Hemat saya, ini adalah pertanyaan yang mudah. Tapi tak bisa dijawab dengan benar. Tampaknya peserta mengalami rancu tentang apa itu ruang hampa udara dengan ruang tanpa gravitasi.

Apakah ini merupakan sebuah cermin dari gagalnya kita menjelaskan konsep sains di kelas?

Berpulangnya Sang Guru Mulia

Inna lillaahi wa inna ilaihi raji'uun

Sabtu malam 20 Desember 2008, saya mendapatkan SMS yang menghentak dan perih " Pak Tjandra berpulang sekitar pukul 18.30 dan dimakamkan malam itu juga. Tumor yang ganas itu tampaknya telah dipilihkan oleh Allah SWT sebagai jalan bagi datangnya maut bagi guru bersahaja dan mulia ini. Insya Allah, akhir yang baik buat Pak Tjandra.

Saya menyimpan rasa bersalah yang dalam, karena tak sempat mewujudkan niat untuk bertemu dengannya. Minggu subuh saya berangkat ke Pontianak untuk suatu acara kegiatan sains. Rencana saya sesudah itu saya akan menjenguk Pak Tjandra. Tetapi takdir menghendaki yang lain.

Baik, biarlah rasa bersalah itu saya tebus dengan terus melanjutkan apa yang beliau telah lakukan, bersama para guru di seluruh Indonesia. Sebuah Indonesia yang maju dan jaya, adalah imbalan yang pantas bagi perjuangan yang telah dilakukan oleh para guru semacam Pak Tjandra.

Beberapa teman sudah bersedia menuliskan biografi beliau. Semoga segera terbit dan menginspirasi banyak guru di seluruh penjuru.

Saya tak sanggup menuliskan apa-apa lagi . Selamat Jalan, Bapak....

Sabtu, 13 Desember 2008

Melipat Kertas, Menggapai Matahari

Tulisan ini diinspirasikan dari puisi karya seorang guru, Wes Magee

Tebal selembar kertas biasa kira-kira 0.15 mm.
Jika dilipat 6 kali, tebalnya menjadi sekitar 1 cm kurang sedikit.
Dilipat 15 kali tebalnya hampir mencapai 5 meter
Kalau dilipat 26 kali tebalnya sudah lebih dari 10 km
Kalau dilipat 43 tebalnya sudah melebihi jarak Bumi ke Bulan
Pada lipatan ke 50, bahkan seorang anak kecilpun bisa dengan mudah menggapai matahari

Sayang di sayang, semua jenis kertas, seberapa besarpun ia, tak bisa pernah dilipat lebih dari 8 kali

Rabu, 03 Desember 2008

Pak Tjandra, semoga segera sembuh

Mas Ihsan, kawan saya yang Sekjen klub guru mengirimkan SMS yang mengabarkan kabar terbaru kesehatan Pak Tjandra, "Mas Muzi, tumor sudah merambat ke mana-mana, kelihatannya tidak mungkin operasi. Mungkin akan disinar dan kemo..."

Pak Tjandra, terlambat saya mengenalnya, adalah seorang inspirator bagi saya. Ia adalah contoh kegigihan dan keberdayaan. Betapa dengan fasilitas minimal ia membuat bermacam peraga fisika yang menarik, memudahkan. Candanya yang khas saat tampil di acara Kick Andy, juga saat memberikan pelatihan kepada para guru adalah canda yang menghangatkan. Pak Satria Darma menuliskan soal beliau dengan sangat bagus di sini.

Sekarang, ia sedang berjuang melawan tumor. Semoga Allah Yang Maha Baik memberikan kesembuhan bagi Pak Tjandra.