RUMAH SAINS ILMA

Jalan TPU Parakan No. 148
Pamulang - Tangerang Selatan
Banten
Telp. 021-32042545


- akan tiba saatnya berpikir ilmiah menjadi budaya bangsa ini

Petuah Minggu Ini :

"Obat penawar terbaik dari segala jenis kegagalan adalah : coba lagi"

- tak ingat, siapa yang pertama kali menyampaikan petuah ini

Kamis, 27 November 2008

Tak Semua Keju

Tak semua keju terdiri dari 100 % susu yang difermentasi. Terkadang, mungkin untuk alasan ekonomi, dicampurkan sedikit tepung. Bagaimana mengetahuinya? Mudah saja.

Siapkan sampel keju yang akan diuji. Teteskan dengan beberapa tetes obat luka yang mengandung povidone iodine (Betadine). Jika terjadi perubahan warna menjadi biru tua, maka ada campuran tepung (zat pati) pada keju. Iodium (atau yang benar yodium?), di sekolah suka dikenal dengan nama lugol, membentuk senyawa kompleks dengan zat pati. Senyawa kompleks itu berwarna biru tua.

Tapi ini tidak berarti produsen keju melakukan penipuan, ya? Karena mereka mencantumkan kok keberadaan tepung pada kemasan produk mereka.

Selasa, 18 November 2008

Perkalian Dengan Lidi

Bagaimana belajar perkalian dengan lidi? Mudah sekali. Contoh : 2 X 3.
Letakkan 2 batang lidi membujur, kemudian letakkan 3 batang lidi di atasnya secara melintang. Hitung jumlah persilangan. Lihat gambar



Bagaimana dengan perkalian yang melibatkan bilangan 2 angka? Contoh : 12 X 13.
Gunakan bantuan potongan karton sebagai bilangan puluhan. Lihat gambar



Setiap persilangan karton dengan karton bernilai 100, persilangan karton dengan lidi bernilai 10, dan persilangan lidi dengan lidi bernilai 1. Maka sesuai gambar dapat terlihat : 12 x 13 = 100 + 50 + 6 = 156 dan 15 x 16 = 100 + 60 + 5 = 165.

Sumber : Little Science, by Arvind Gupta

Gairah!

Berwaktu-waktu aku terperangkap dalam rutin yang menyenangkan : menulis buku, menyiapkan modul, workshop dan pelatihan, bermain dengan anak-anak klub, mengajar di sebuah perguruan tinggi, menjalankan bisnis, dan lain-lain. Sungguh menyenangkan. Akan tetapi beberapa hari terakhir ini kesenangan itu melambung sangat tinggi, karena aku berkesempatan untuk melakukan yang selalu aku suka sejak dulu : bereksperimen. Kubongkar-bongkar koleksi barang bekas di rumahku yang begitu banyak dan mengubahnya menjadi berbagai macam peraga sains yang seru. Ada berbagai macam pompa, kit air mancur, spektroskop, dan lain-lain. Jadi kepikiran untuk membersihkan rumahku dari tumpukan barang bekas dengan mengubahnya menjadi peraga-peraga sains. Sebagian akan kupajang di rumah sains ilma. Sebagian lagi (mungkin) akan kubagikan ke sekolah yang berminat.

Hmmh, sungguh menggairahkan ketika kita bertemu dengan kesibukan yang sangat kita sukai.

Senin, 17 November 2008

Cerita Lama : Si Gagap Penjual Koran

Lagi, satu cerita lama yang tak saya ingat pula sumbernya. Cerita ini memberikan pesan tentang kelemahan yang justru menjadi keunggulan, kemenangan.

Suatu ketika seorang yang gagap, sebut saja namanya Budi, berniat untuk berjualan koran. Iapun mendatangi agen koran kenalannya dan mengutarakan keinginannya. Mendengar keinginan Budi, si agen koran tertawa. "Mana mungkin orang gagap sepertimu, bisa berjualan koran?", ragunya. Budi berteguh keinginan, "Aa aa akku mmh mmau cco cco ba."

Singkat cerita, sore hari Budi kembali dari berjualan koran. Tak satupun koran tersisa di tangannya. Semua habis terjual.

Si Agen dan beberapa loper lain terheran-heran. Bagaimana bisa Budi berhasil menjual semua koran. Apa kiatnya?

Budi dengan tergagap-gagap bercerita. Ia menghampiri seseorang lalu mencoba menawarkan koran. Begini bunyi penawarannya :
"Bbba ba pak mh mh mmau bbeb bbe li kkhk kkor ko ran, app pa mh mh mmau ssa sa ya bbba ba ca kan?"

Minggu, 16 November 2008

Susu Kimia

Kalau sedang berbelanja ke supermarket, sempatkanlah ke bagian perawatan rumah dan dapatkan produk dengan merk SERAPAIR. Fungsinya untuk menyerap uap air yang bergentayangan di udara. Sesudah itu belilah soda kue di bagian bahan kue dan roti.

Di rumah, siapkan 2 gelas plastik bekas. Isi masing-masing dengan air sampai setengahnya. Tambahkan 1 sendok teh SERAPAIR ke gelas pertama dan aduk hingga larut. Tambahkan 1 sendok teh soda kue ke gelas kedua, aduk hingga larut. Kedua larutan ini merupakan larutan yang transparan (tembus cahaya). Campurkan keduanya. Hasilnya, cairan keruh mirip susu.

SERAPAIR terbuat dari bahan kimia Kalsium Klorida. Dengan Soda Kue (Natrium hidrogen karbonat atau Natrium bikarbonat) kalsium klorida bereaksi menghasilkan Kalsium karbonat (zat kapur) yang berwarna putih dan tidak larut air. Kalsium klorida dan Soda kue adalah bahan kimia yang aman.

Eksperimen ini, beserta puluhan eksperimen keren lainnya dapat dijumpai pada buku saya yang akan terbit pada pertengahan Januari 2009, dengan judul EKSPERIMEN KEREN DI SUPERMARKET. Isinya adalah eksperimen sains dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat diperoleh di supermarket.

Teman-teman yang berminat silahkan pesan dari sekarang, dengan mengirim email ke salah satu alamat berikut :
bang_muzi@yahoo.com.au
kakmuzi@gmail.com
eva.nurnisya@gmail.com

Diskon 50 % untuk 500 pembeli pertama, ditambah lagi hadiah berupa rattle magnet selama persediaan masih ada. Jangan sampai terlambat seperti yang dialami banyak teman yang tidak mendapatkan diskon khusus untuk buku seri 50 percobaan sains dengan bahan sehari-hari.

Jumat, 14 November 2008

Pewarna Tahu

Setiap kali Anda membeli tahu berwarna kuning, yakinkah Anda bahwa warna kuning itu berasal dari kunyit? Bagaimana cara mengujinya? Sangat sederhana.

Siapkan sampel berupa sepotong kecil tahu. Buat larutan deterjen. Tidak ada takaran yang khusus. Sebagai panduan, Anda bisa melarutkan 1 sendok teh deterjen dalam 1/2 gelas air. Tak perlu sampai larut semua. Teteskan larutan deterjen ini ke permukaan tahu yang berwarna kuning. Jika warnanya berubah menjadi merah bata, maka warna kuning itu berasal dari kunyit. Jika tak berubah, maka bukan kunyit yang dipakai sebagai pewarna. Berhati-hati!

Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh senyawa kimia yang bernama kurkumin. Kurkumin adalah senyawa indikator. Di dalam larutan netral dan asam, kurkumin berwarna kuning. Sedangkan di dalam larutan basa kurkumin berwarna merah bata.


Menarik juga untuk dijadikan proyek sains anak-anak.

Kamis, 13 November 2008

Kembang Teleng

Di pekarangan rumahku tumbuh sejenis pohon merambat yang tak cantik. Berantakan. Bunganya berwarna biru tua. Indah dan selalu muncul setiap hari. Orang mengenalnya dengan banyak nama. Di Jakarta dan sekitarnya ia disebut kembang atau bunga teleng (Clitoria ternatea). Di dalam Bahasa Inggris disebut Butterfly Pea. Masyarakat betawi sudah lama menggunakannya untuk membuat mata bayi menjadi jernih. Aku tak tahu bagaimana kebiasaan itu bermula. Barangkali saja dulu orang betawi berharap mata bayi mereka berwarna biru seperti mata orang Belanda, sehingga ditetesi dengan cairan bunga teleng yang berwarna biru.

Warna biru itu berasal dari senyawa kimia yang disebut dengan antosianin, yang memang baik untuk mata. Senyawa ini terdapat pula di berbagai jenis buah (di antaranya blueberry), bunga (contohnya kembang sepatu) dan juga sayur (kol ungu dan lain-lain).

Sebentar saja kembang teleng direndam di dalam air panas, maka antosianin yang berwarna biru itu akan larut di dalam air. Cairan biru ini adalah cairan ajaib. Jika dicampur dengan cuka, air perasan jeruk nipis, atau asam lainnya ia akan berubah menjadi merah. Jika dicampur dengan larutan deterjen atau larutan soda kue ian akan berubah menjadi hijau.

Di dalam kimia, zat seperti antosianin ini dikenal dengan nama indikator. Yaitu suatu zat yang dipergunakan untuk mengenali apakah suatu bahan tergolong asam atau basa.

Selasa, 11 November 2008

Jumlah dan Bilangan dengan Kotak Korek Api

Jangan buang dulu kotak korek api yang sudah kosong. Dengan sedikit usaha benda ini bisa dipakai sebagai media pembelajaran : pengenalan jumlah, bilangan dan bahasa inggris.

Rekatkan sejumlah biji kedelai atau kacang hijau di bagian atas kotak sebelah dalam. Tempelkan bilangan yang sesuai di kotak luar. Tuliskan Bahasa Inggrisnya di bagian bawah kotak sebelah dalam. Untuk lebih jelas, lihat gambar berikut :



Dengan sedikit ide kreatif, kotak korek api dapat pula dipakai untuk membantu pembelajaran kosa kata Bahasa Inggris, Mandarin, Arab, dan lain-lain.

Sumber : Hands On - Ideas and Activities by Arvind Gupta

Senin, 10 November 2008

Detektor Batu

Ada 3 jenis batuan yang dikenal : Batuan beku, Batuan Endapan dan Batuan Malihan. Contoh batuan endapan adalah batu gamping dan batu kapur. Keduanya mengandung zat kapur atau kalsium karbonat. Bagaimana cara yang mudah bagi anak-anak untuk mendeteksi batu yang mengandung zat kapur?

Sangat mudah. Rendam contoh batu di dalam cuka. Jika dihasilkan gelembung-gelembung gas, maka bisa dipastikan batu tersebut mengandung zat kapur. Zat kapur atau kalsium karbonat (CaCO3) bereaksi dengan segala jenis asam untuk menghasilkan gas karbondioksida (CO2). Inilah yang muncul sebagai gelembung gas.

Catatan tambahan : cuka bisa diganti dengan asam lain seperti air perasan jeruk nipis, belimbing wuluh dan asam jawa.

Jumat, 07 November 2008

Cerita Lama : Ayah Yang Berkuasa

Ini sebuah cerita yang sudah lama usianya. Saya tak ingat lagi pertama kali mendapatkannya dari mana.

Di suatu pagi yang bergegas, terjadi kesibukan rutin di sebuah rumah. Sang ayah dan ibu bersiap berangkat kerja dan anak-anak bersiap berangkat ke sekolah. Ada yang sudah berpakaian rapi, ada yang baru akan mandi. Tiba-tiba terdengar suara "gelondang" yang keras. Si anak lelaki menabrak ember kosong saat setengah berlari menuju kamar mandi. Sang ayah yang terganggu lalu membentak, "Makanya kalau jalan lihat-lihat dong. Pakai tuh mata!"

Keesokan harinya, di pagi yang sama bergegasnya tiba-tiba terdengar suara "gelondang" yang keras yang mirip dengan kemarin. Ternyata sang ayah menabrak ember kosong saat tergesa menuju kamar mandi. Sang ayah dengan sangat marah berteriak, "Siapa yang naruh ember di sini...?"

Kamis, 06 November 2008

Nyala Hijau

Nyala api berwarna jingga atau biru boleh jadi mudah dijumpai di keseharian kita. Akan tetapi nyala berwarna hijau agak sulit dijumpai. Berikut ini salah satu cara untuk menghasilkan nyala hijau.

Siapkan bekas tutup botol minuman ringan. Pastikan karetnya sudah dilepas. Tuang sekitar 1/4 sendok teh asam borat dan tambahkan alkohol sampai asam borat terendam. Nyalakan korek api dan bakar asam borat yang terendam alkohol. Tampak nyala api berwarna hijau.

Warna dari nyala api tergantung daripada mineral yang terbakar. Dasar inilah yang dipakai untuk menghasilkan kembang api berwarna-warni.

Kerang Bolong

Jika suatu waktu nanti Anda plesir ke pantai bersama anak-anak, jangan lupa membawa cuka. Kemudian cobalah eksperimen yang sangat mudah ini.

Cari dan kumpulkan beberapa cangkang kerang di sekitar pantai. Rendam di dalam gelas plastik berisi cuka. Tak lama akan muncul gelembung-gelembung, menandakan ada gas yang diproduksi. Setelah sekitar 1-2 jam cangkang kerang mulai bolong di beberapa bagian. Sembari menunggu Anda bisa mencari pasir besi.

Cangkang kerang tersusun oleh zat kapur (kalsium karbonat) yang bereaksi dengan segala jenis asam dan menghasilkan gas karbondioksida.

Selasa, 04 November 2008

Mencari Pasir Besi di Pantai Carita

Kami sekeluarga biasa melakukan kegiatan sains ke manapun pergi. Suatu ketika, sekitar 5 tahun lalu, kami mengunjungi pantai Carita. Sembari duduk di tepi pantai menikmati debur ombak dan keriangan anak-anak yang berlarian atau berenang, aku dan kedua anakkupun mulai asyik beraktivitas sains. Kami mulai menggerakkan tabung film yang di dalamnya sudah diberi magnet di permukaan pasir. Segera saja butiran pasir hitam berkilau menempel di dasar tabung. Pasir besi, tentu saja. Keasyikan kami ini tak lama kemudian mulai menarik perhatian anak-anak lain. Terjadilah percakapan begini
+ Apa itu? (menunjuk pasir hitam di dasar tabung)
* Pasir besi
+ Kenapa bisa menempel?
* Karena ditarik magnet yang ada di dalam tabung
+ Dapat banyak juga ya?

Beberapa anak kemudian meminjam "detektor pasir besi" dan mulai mengumpulkan pasir besi yang bersembunyi di antara pasir biasa

Medan Magnet 3 Dimensi

Letakkan magnet di meja, lalu letakkan kertas atau karton di atas magnet. Taburkan pasir besi dengan botol lada (botol dengan banyak lubang kecil pada tutupnya). Pasir besi akan membentuk pola garis-garis medan magnet. Bagaimana pula caranya untuk membuat garis medan magnet dalam bentuk 3 dimensi?

Siapkan botol bening, lalu masukkan baby oil atau minyak goreng. Kemudian masukkan sedikit pasir besi ke botol. Tutup rapat. Kocok botol dan selagi butiran pasir besi melayang dekatkan 2 magnet di dinding botol yang berlawanan. Pasir besi akan membentuk pola medan magnet 3 dimensi yang cantik.

Jika kesulitan mendapatkan magnet dan pasir besi, coba klik www.sciencesupershop.com

Senin, 03 November 2008

Komentar Terhadap Buku Seri 50 Percobaan Sains Dengan Bahan Sehari-hari

Menerbitkan buku sendiri sudah pasti beresiko lebih besar ketimbang diterbitkan oleh penerbit. Tapi inilah yang saya pilih untuk buku saya yang terakhir.

Alhamdulillaah, buku-buku ini begitu cepat terjual. Juga mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan. Berikut ini saya kutipkan beberapa komentar.

"Buku yang simple dan menarik bagi anak saya yang kelas IV SD untuk mencoba"
(Ibu Melly, Bogor)

"Bukunya membuka wawasan saya. Sederhana bahasanya dan disertai contoh. Bukan sulap bukan sihir. Ada alasannya."
(Ibu Nunuk, Tangerang)

"Isinya sangat bagus utk ''mengajak'' anak2 dan siapa saja yang membaca buku itu untuk tahu lebih banyak tentang 'science' dan bisa menjadi pendorong rasa keingintahuan akan hal2 lain tentang pengetahuan alam"
(Bp. M. Taqwan, Jakarta)

" ...dirumah saya disibukkan oleh dua saintist baru. Lumayan repot tapi asyik sekali, anakku yang kedua yang tadinya punya cita cita, jadi juru roti, kelihatannya ikut tertarik dengan sains. He he he bahagiannya lihat mereka begitu bahagia."
(Ibu Melly Kiong, Jakarta)

"Bukunya memang bagus koq. ...Anakku sudah mencarter beberapa percobaan untuk hari Minggu (mamanya cuma bisa nemani hari minggu soalnya), dan ternyata anakku yang SMP juga tertarik. Mudah-mudahan bang Muzi menulis lagi buku lainnya yang menarik dan bermanfaat buat anak-anak"
(Ibu Ikke Soehartina, Jakarta)

"Isinya cukup bagus. Ada terbitan apa lagi?"
(Bp. Setyo Wibowo, Jakarta)

"Alhamdulillah bukunya sudah sampai. trimakasih dan saya sudah baca, isinya tidak meleset dari kesan sebagian besar teman yang sudah menerima."
(Bp. Amirullah, Sorowako)

"Bukunya bagus, anak ane seneng sekali"
(Bp. Bambang Kuswijayanto, BSD)

"Bukunya bagus & mudah dicoba"
(Ibu Sri Handayani, Jakarta)

"Bukunya sangat inspiratif.. .
kita semua langsung mencoba satu persatu.
sementara sang bunda hanya sanggup memberi instruksi dari tempat tidur.
Jadilah kamar bunda berbau cuka, garam, berserakan lilin dan lain-lain...
wah.....seru. ..." (Ibu Ammy, Cimahi)

"Saya menyukai bukunya. Terutama karena ini bukan buku terjemahan sehingga bahasanya mudah dicerna anak-anak. Terima kasih" (Anggraeni Kusumadewi, Bandung)

Minggu, 02 November 2008

Mata Mereka Berkaca-kaca

Sabtu, 1 November 2008

Seperti biasa, setiap Sabtu saya mengelola klub sains di SD Islam Pondok Duta, Depok. Oleh karena sebagian dari mereka sudah di kelas 6 SD, maka klub sains ini akan segera berakhir. Mereka mesti mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional: pelajaran tambahan, pendalaman, try out. Kegiatan klub boleh jadi akan mengganggu.
Sejak lama saya tak bersepakat dengan konsep UN, tetapi inilah kenyataan yang mesti dihadapi anak-anak. Jadi kuputuskan untuk berbagi sedikit motivasi kepada mereka.

Kukatakan kepada mereka tentang 3 langkah yang sebaiknya mereka lakukan :

1. Bicaralah kepada Hati
Aku pasti bisa. Aku pasti lulus UN dengan nilai terbaik

2. Lakukan langkah Nyata
Belajar dengan teratur. Rajinlah. Jika ada suara-suara dalam diri yang menggoda untuk malas, marahilah. Katakan, Jangan ganggu. Aku mau sukses

3. Bicaralah kepada Allah
Katakan, Allah aku amat sayang kepadaMu. Aku telah berusaha dan akan terus berusaha. Semoga Allah memberikan kepadaku nilai UN yang sangat baik. Kalaupun nanti nilaiku jelek, aku tetap sayang kepadaMu. Nilai itu tidak akan menghalangiku untuk mencapai masa depan yang hebat.

Mata mereka berkaca-kaca...

Semoga hasil terbaik untuk mereka.

Pelangi, Pelangi

Pamulang, 20 Januari 2008

Kita bisa melihat pelangi dengan menyemprotkan air di sore atau pagi hari. Eksperimen ini sudah lama aku ketahui dan pernah kulihat juga gambarnya di beberapa buku. Akan tetapi hingga setua ini aku belum pernah melakukannya. Hari ini, aku menyirami rerumputan yang kami tanam beberapa waktu lalu di bagian sebelah belakang dari lokasi Rumah Sains Ilma yang baru. Matahari jam 4 sore menyinari dengan terik dari sebelah Barat dan tak sengaja aku lihat pemandangan yang menakjubkan itu. Busur pelangi tampak dengan jelas di belakang rinai air yang kusemprotkan!

Nanti, setelah kegiatan kami pindah ke tempat yang baru ini aku akan ajak anak-anak untuk membuat pelangi seperti ini. Seru, pasti!

Triboluminescence

Pamulang, 9 Januari 2008

Hilmi, Kelas 3 SD, adalah keponakanku yang paling antusias bereksperimen sains denganku. Sayangnya tak sering kami bisa ketemu, karena mobilitasku yang begitu tinggi beberapa tahun ini, ditambah lagi ia tinggal di Cimahi. Tadi malam, ia ke Jakarta bersama keluarga untuk mengantar ayahnya yang akan berangkat ke Houston Amerika Serikat. Beberapa bulan lagi ia beserta saudara dan ibunya akan menyusul.

Ia menginap di rumah malam itu. Sebelum subuh sudah bangun untuk berkemas berangkat pulang ke Cimahi. Di kesempatan yang sempit itu aku masih sempat mengajaknya bereksperimen sains. Aku ambil sepotong gula batu yang memang biasa tersedia di dapur, kumasukkan ke kantong plastik. Kemudian aku mengambil tang dan mengajak Hilmi beserta Hanif, kakaknya, ke kamar dan mematikan lampu. Keadaan dibuat gelap pekat. Aku meminta mereka memperhatikan dengan baik saat aku menekan gula batu menggunakan tang dengan keras. Seberkas cahaya biru tampak indah di kegelapan. Mereka berseru girang. Kok bisa? tanya mereka.

Gejala cahaya yang berpendar itulah yang disebut dengan istilah yang susah disebut : Triboluminescence. Pertama kali aku mengenal istilah ini saat membaca buku "Surely You Are Joking, Mr Feynman" edisi terjemahan yang diterbitkan Mizan dengan judul : Cerdas Jenaka cara Nobelis Fisika. Tidak cuma pada gula batu hal ini terjadi, melainkan juga pada kristal lain seperti intan.

Tak ada yang tahu pasti mengapa dan bagaimana gejala ini terjadi, walaupun ada beberapa teori yang mencoba menjelaskannya.

Guru "Fun Science" Indonesia

Sebuah SMS terbaca di layar HP saya : "bang, abang ingin diperkenalkan sebagai apa?" Pertanyaan ini terkait dengan workshop yang akan diselenggarakan di 9 November 2008. Saya lalu teringat dengan percakapan di lebaran lalu dengan seorang teman dari penerbitan. Ia menyinggung soal penciptaan ikon, tagline dan yang semacamnya yang tak terlalu saya pahami. Ah, mungkin ini kaitannya.

Sembari menyetir saya memikirkan kedua potongan peristiwa itu. Ada cukup banyak pilihan sebenarnya. Walau tak satupun yang membuat saya terkesan. Tiba-tiba sebuah momen AHA muncul : Guru "Fun Science" Indonesia. Ya, itu saja identitas yang saya gunakan. Saya tak tahu apakah momen AHA itu betul-betul AHA atau boleh jadi sama sekali tidak AHA. Yang jelas, "klaim" itu mengundang resiko. Saya tentu akan dipelototi para penggiat Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuatu yang sangat ingin pula saya lakukan), terkait dengan penggunaan frasa campuran itu. Tak mengapa, mudah-mudahan kelak saya bisa mengubahnya. Sembari menulis entri ini, terpikirkan oleh saya untuk menggantinya dengan Guru Sains Seru Indonesia. Apa lagi saya telah menulis buku seri eksperimen sains dengan judul "SAINS SERU". Sebuah momen AHA yang lainkah ini?

Identitas Guru "Fun Science" Indonesia ini kemudian pertama kali saya gunakan sewaktu memberikan workshop "berpikir kreatif" di SD Islam Dian Didaktika tanggal 31 Oktober 2008. Entah sampai kapan...

kak Muzi...

Boleh jadi tidak elok memulai sebuah blog dengan entri narsis begini. Mudah-mudahan bisa dimaafkan. Saya ingin mengurai identitas dengan lebih gamblang.

Salah saya sehingga soal panggilan ini menjadi begitu beragam. Di kalangan keluarga dan sahabat-sahabat lama saya dipanggil bangcok. Ucok adalah panggilan kecil saya, diberikan oleh orangtua karena saya anak lelaki pertama. Nama itu masih dipakai, dan menjadi sebuah panggilan yang membuat saya merasa seperti di dalam rumah yang hangat. Istri saya memanggil saya dengan sebutan itu pula.

Di kelompok sahabat-sahabat yang lebih baru, saya lalu berubah menjadi bang Muzi. Bagi saya, abang adalah sebuah simbol kedekatan. Saya menyukai panggilan ini.

Kali pertama saya memulai klub sains di 2003, sebagian besar anggota klub adalah anak-anak tetangga dan teman-teman dari anak-anak saya. Mereka terbiasa memanggil saya Om. Maka jadilah saya Om Muzi. Panggilan yang masih dipakai di klub sains kami di Pamulang.

Di kegiatan sains di sekolah-sekolah, boleh jadi karena keformalannya, para siswa memanggil saya Pak Muzi. Saya biarkan saja.

Ketika saya muncul secara hampir reguler di acara televisi yang namanya Main, Yuk dan Ayo, Main (tahun 2006-2007) kepada saya disandangkan sebuah panggilan baru : kak Muzi. Nama inilah yang kemudian lebih sering dipakai saat saya berdiskusi dengan teman-teman dari penerbit, dengan media, atau saat memberikan pelatihan-pelatihan di tempat-tempat baru (mereka yang mengenal saya karena acara televisi itu).

Baiklah, dalam konteks Indonesia dan sains saya memilih panggilan kak Muzi. Walau, saya berdoa keras agar komunitas-komunitas saya yang lama tetap memanggil saya dengan panggilan yang biasa mereka pakai. Saya tidak tahu apa Kak Seto juga mengalami hal ini...