RUMAH SAINS ILMA

Jalan TPU Parakan No. 148
Pamulang - Tangerang Selatan
Banten
Telp. 021-32042545


- akan tiba saatnya berpikir ilmiah menjadi budaya bangsa ini

Petuah Minggu Ini :

"Obat penawar terbaik dari segala jenis kegagalan adalah : coba lagi"

- tak ingat, siapa yang pertama kali menyampaikan petuah ini

Senin, 15 Februari 2010

The amazing journey of the green turtles of Brazil

The warm sandy beaches of Brazil is the home of the green turtles. When the time comes to lay their eggs, the female turtles accompanied by their faithful males, swim nearly 2,250 kilometres to the tiny Ascension islands in the middle of the Atlantic Ocean. When they reach this tiny island, the male turtles remain in water.
The female turtles go ashore, lay their eggs and bury them in sand. This done, the
female turtles then hurry back into water and start their return journey to their homes in Brazil. The eggs hatch in due course and the infant turtles swim to the unknown beaches of Brazil!

Questions Questions Questions
This journey of the green turtle raises many questions. There are miles of warm beaches in Brazil. Yet, the green turtles go to the cold isolated small beaches of
Ascension Islands. Why?
How do they find this tiny island? How can they navigate to the exact place while swimming in the dark?
How do the newborn turtles find their way to the Brazilian shore that they have never seen? This mystery is part of the amazing diversity of life on earth. Such mysteries have a biological basis.

source : LEARNING SCIENCE Part 4 - Biology and Life, by Indumati Rao and C. N. R. Rao

Dialog kecilku hari ini

Tak seperti biasanya, hari ini saya ketiban rejeki menjadi fasilitator ekskul sains di sebuah SD di wilayah Karang Tengah, Lebak Bulus Jakarta Selatan. Sebuah aktivitas yang sudah amat jarang saya lakukan oleh karena sudah saatnyalah saya diganti oleh para anak muda.
Pada akhir kegiatan anak-anak diminta untuk menyelesaikan tantangan berupa kuis. Salah satu dari tantangan itu ialah membuat pertanyaan. Seperti biasa, tantangan yang satu ini dirasa paling sulit oleh anak-anak. Boleh jadi ini sebuah cerminan, bahwa bertanya belumlah menjadi ketrampilan yang diasah dengan baik oleh pendidikan di sekolah maupun di rumah.
Lalu dialog terjadi antara saya dan seorang anak perempuan, kelas 2 SD
anak : aku tidak bisa membuat pertanyaan
saya : kamu boleh bertanya apa saja. yang paling mudah saja
anak : ngga bisa
saya : wah, ternyata lebih susah buat pertanyaan daripada menjawab ya?
anak : iya
saya : bagaimana dengan Bapak dan Ibu guru yang mesti membuat pertanyaan ya?
anak : hmmh, aku nggak mau jadi guru. aku mau jadi dokter
saya : dokter perlu bertanya apa nggak?
anak : perlu
saya : jadi perlu nggak kamu berlatih bertanya supaya nanti jadi dokter yang hebat?
anak : he he. iya iya (sambil tertawa)

tak lama kemudian, ia sudah berhasil membuat pertanyaan!

Bunga Liar di Tepi Pantai

Salah satu kebiasaanku ialah membawa peralatan sains sederhana jika keluar kota. Tak terkecuali ketika kami sekeluarga berlibur ke Ujung Genteng Sukabumi, pada musim libur akhir tahun kemarin.
Pagi hari, ketika berjalan meyusuri pantai, aku menjumpai sejenis tanaman liar merambat dengan bunga berwarna merah ungu. Perasaanku memperkirakan bahwa ada "sesuatu" yang bernilai sains pada bunga itu. Segera kupetik sejumlah kuntum bunga untuk dibawa ke penginapan.
Langkah pertama kucoba melarutkannya di air biasa. Ternyata tak larut. Kemudian kuganti dengan alkohol. Berhasil. Segera saja aku memperoleh cairan berwarna merah ungu. Sesudah itu kucampur cairan itu dengan larutan soda kue. Warna berubah menjadi hijau. Kucampur dengan larutan asam sitrat, warnanya menjadi merah cerah. Benar perkiraanku. Ekstrak bunga liar itu berfungsi sebagai indikator asam basa. Hasil ini menjadi tambahan semangat dari obsesi lamaku : menyusun eksperimen sains berbasiskan kekayaan lokal. Supaya semua anak Indonesia bisa bermain sains dengan bahan yang mudah diperoleh di sekitar lingkungan mereka. Ayo, main sains!

Eksperimen Bola Kertas

Hari Jumat 12 Februari 2010 yang lalu saya membuat percobaan sederhana sebagai berikut

1 Sediakan sebuah botol plastik bekas. Buat lubang di dindingnya, kira-kira 2 cm dari bawah.
2. Remas potongan kertas sehingga membentuk bola
3. Pegang botol secara mendatar, posisi lubang yang tadi dibuat ada di sisi bawah
4. Letakkan bola kertas di leher botol
5. Tutup mulut botol dengan mulut Anda dan tiup.

Apa yang akan terjadi pada bola kertas? Sila mencoba bersama anak Anda dan mintakan pendapatnya mengapa hasilnya seperti itu.


Ayo, Main Sains!