RUMAH SAINS ILMA

Jalan TPU Parakan No. 148
Pamulang - Tangerang Selatan
Banten
Telp. 021-32042545


- akan tiba saatnya berpikir ilmiah menjadi budaya bangsa ini

Petuah Minggu Ini :

"Obat penawar terbaik dari segala jenis kegagalan adalah : coba lagi"

- tak ingat, siapa yang pertama kali menyampaikan petuah ini

Jumat, 04 Desember 2009

Kit Sains Yang Mahal Harganya

Kit sains untuk SD itu, kulihat, berada dalam sebuah kotak. Ada timbangan, erlenmeyer, gelas kimia, magnet, beberapa katrol, dan lain-lain. Ia dibawa ke ruang pelatihan sains oleh guru peserta pelatihan. Ketika ditanya ada berapa kit seperti itu di sekolah, cuma satu jawabnya. Satu kit dipakai untuk puluhan anak?
Kawan saya bilang, 1 kotak kit itu berharga sekitar 2 juta. Ah, pantas saja sekolah itu hanya punya satu. Padahal, kit sains tak perlu semahal itu, dan tentu saja tak perlu "secantik" itu. Soal pengukuran volum, misalkan, tak perlulah anak SD menggunakan gelas ukur. Jauh lebih baik menggunakan bahan sehari-hari seperti tabung bekas film, bekas obat puyer, gelas plastik bekas, dan lain-lainnya. Katrol, misalkan, bisa dibuat dengan menggabungkan 2 tutup bekas minuman berkarbonasi (soft drink). Timbangan berat juga bisa dibuat dari bahan-bahan yang sangat sederhana. Uji zat pati pada bahan makanan, tak perlulah menggunakan lugol. Cukup menggunakan obat luka yang mengandung iodium. Hampir semua kit bisa diganti dengan bahan sehari-hari.
Jika harganya murah, maka kit bisa disediakan untuk semua anak. Itu artinya semua anak mendapatkan kesempatan mengalami langsung kegiatan praktek sains, mengalami langsung apa yang disebut kerja ilmiah. Inilah yang terus menerus kami kampanyekan ke sekolah-sekolah dan ke komunitas-komunitas pembelajaran. Kami yang saya maksud adalah ilma yang saya dirikan sejak 2003, lembaga-lembaga serupa ilma yang ada di banyak kota seperti Jakarta, Bandung, Malang, Jogja, Pekanbaru, Pontianak dan lain-lain, sejumlah sekolah di banyak kota yang sudah menerapkan konsep bermain sains dengan alat dan bahan sederhana yang kemudian berbagi pengalaman dengan sekolah di sekitarnya, teman-teman di homeschooling dan banyak lagi.
Akan tetapi, jangkauan mungkin akan menjadi lebih cepat meluas jika melalui dinas pendidikan. Sayangnya, kami belum menemukan jalan. Tak mengapa, perjuangan akan terus berlanjut. Suatu saat nanti berpikir ilmiah akan menjadi budaya bangsa ini. Insya Allah.

Tidak ada komentar: